Budi Rahman : Akibatkan Curah Hujan dan Gelombang Air Yang Tingggi Nelayan Subang Berhenti Melaut

DI bulan oktober hingga bulan maret aktivitas nelayan yang ada di kabupaten Subang, sebagian nelayan berhenti melaut. diakibatkan curah hujan dan gelombang air yang tingggi.

Dikatakan kabid Tangkap Dinas perikanan kabupaten subang Budi Rahman mengatakan bahwa Ketika menghadapi musim hujan dari mulai oktober November Desember Januari Februari hingga maret itu biasa disebut istilahnya musim barat oleh nelayan itu artinya angin dan gelombang itu bertiupnya dari arah barat .

” memang  kondisi cuaca tersebut sedikit menghambat kegiatan aktivitas penangkapan ikan di laut berdasarkan informasi dari BMKG Maritim Minggu kemarin saja tinggi gelombang di pantai utara Subang itu antara 0,5 sampai 1,25 meter gitu ya jadi memang cukup tinggi sehingga ada beberapa nelayan sebagian nelayan ini tidak bisa melakukan aktivitas kegiatan penangkapan ikan di laut.”kata Budi Rahman kepada Dialog publik pada Rabu (11/12/2024).

Budi menjelaskan bahwa penghasilan neyan di musim penghujan Berdasarkan informasi dari sentra-sentra nelayan itu produksi ikan turun sekitar 25%  ini diakibatkan dari cuaca yang ekstrem angin yang bertiup cukup kencang serta gelombang yang tinggi karena di Kabupaten Subang itu nelayan Kabupaten Subang itu kan Hampir didominasi oleh armada-armada perikanan yang masih kecil ukurannya di bawah 5 GT.

” jadi sangat Riskan sekali dan kita juga sering menghimbau ke mereka supaya Jangan memaksakan menangkap ikan di laut lalu memang cuaca tidak memungkinkan adanya cuaca tidak bersahabat khawatirnya terjadi kecelakaan-kecelakaan akibat cuaca yang tidak bersahabat itu,”terangnya.

lebih lajut budi mengtakan untuk saat ini hampir di setiap TPI mengandalkan dari tambak tambak yang ada juga masih ada juga mengandalkan dari neyan dari luar kabupaten yang masih aktivitas dari hasil tangkapan lain.

“TPI tempat pelelangan ikan kita ada delapan tpi dari semua yang ada di Kabupaten Subang itu dari mulai Cilamaya yang berbatasan dengan Kabupaten Karawang sampai dengan Patimban perbatasan dengan Indramayu semua hasil tangkap ikan ini didapatkan di tempat pelelangan ikan dari nelayan di luar kabu paten dan juga dari tambak tambak di situ setiap hari  rata-rata kalau kondisi normal nelayan-nelayan yang ukuran kapalnya kecil 5 GT itu antara 100 sampai 300.000 Pendapatan per hari hanya dengan kondisi cuaca yang sekarang ekstrem musim barat ya kadang-kadang bisa dapat 100.000 saja sudah beruntung  bahkan ketika cuaca memang sangat ekstrim ya mereka tidak bisa melaut” Pungkas Budi Rahman.(*)