UPACARA Adat Seren Taun di Bale Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur Kuningan berlangsung sakral, ditandai sejumlah acara ritual dan pagelaran seni tradisional mewarnai puncak acara yang berakhir Sabtu (24/8/2019) Malam.
Tari tradisional Jamparing Apsari, tari Puragabaya gebang, Angklung kanekes Angklung buncis, tari Buyung, dan iring-iringan ‘kamonesan’ serta prosesi ngajayak mendapat perhatian besar ribuan pengunjung dan wisatawan domestik, termasuk para undangan, dan kalangan birokrat.
Bupati Kuningan H Acep Purnama mengemukakan bahwa, tradisi Seren Taun di kelurahan Cigugur merupakan asset kepariwisataan daerah yang menasional, juga memiliki nilai-nilai luhur budaya dan sarat warisan kebudayaan. “Tan hana nguni tan hana mangke” (kalau tidak ada masa lalu, tidak ada masa sekarang).
Seren Taun digelar berkesinambungan setiap bulan Rayagung yang puncaknya setiap tgl 22 Rayagung .
“Tradisi ini hendaknya dilestarikan dan dirawat dengan sebaik-baiknya, Terlebih acara Seren Taun ini masuk dalam agenda Nasional Kemenpar RI, ujarnya.
Sesepuh Jawa Barat Mochamad Iriawan mantan Kapolda DKI/pejabat Gubernur Jabar, mengapresiasi tradisi ini dengan harapan agar budaya Seren Taun tetap dijaga dan dilestarikan, jaga persatuan dan kesatuan. “Meskipun negeri ini terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama, mari kita jaga NKRI untuk memperkuat Adat budaya dan karakter bangsa, sesuai dengan nilai Pancasila, tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia P Gumirat Barna Alam menjelaskan bahwa, Seren taun ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME juga sebagai wujud implementasi persatuan dan kesatuan, yang sarat filosofis ttg kemanusiaan dan kebangsaan.
Seren taun ini digelar selama 5 hari (19-24 Agustus 2019) dengan serangkaian acara ritual ‘mesek pare’, siraman baleg kembang, Damar sewu, Pesta Dadung, pembuangan hama, penanaman pohon, 1000 kentongan, tari kaulinan barudak lembur, rampak kendang, panglawungan tembang sunda, ngupas rumpaka anggitan P Jatikusumah.
Sementara itu, panitia menggelar baksos pengobatan gratis bersama RS KMC, lomba rakit, pentas seni Ronggeng gunung, lomba kaulinan barudak seperti, engrang, balap karung, tarik tambang dan panjat pinang.
“Dalam menjaga keutuhan NKRI digelar pula dialog kebangsaan dengan thema: Konsistensi dalam mempertahankan adat budaya keluhur nusantara demi keutuhan NKRI”, tutur P Gumirat.
Seren taun dimeriahkan pula pentas seni tradisional al, tari Maung lugay SMP Tri Mulya Cigugur, tari LS Purwa Wirahma, tari merak, tari gondang, Calung, dan seni tarawangsa, yang pelaksanaannya di koirdinir oleh Komunitas Akur Sunda Wiwitan Cigugur.
Tradisi Seren Taun ini kata P Gumirat, salah satu dari 267 karya budaya ritus/ perayaan di Indonesia dan ditetapkan sebagai ikon prestasi Pancasila oleh Badan Pembina Ideologi Panca-sila (BPIP) kategori kewirausahaan.
Usai seremonial acara penumbukan padi dilakukan oleh tamu undangan kemudian dilanjutkan oleh masyarakat setempat. (H WAWAN HR)