81 Petugas Lapas dan 30 WBP Di Swab

LEMBAGA Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kuningan bekerja sama dengan UPTD Puskesmas DTP Darma dan UPTD Puskesmas DTP Mekarwangi, melakukan test rapid antigen terhadap petugas dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas di ruang bimbingan kerja Lapas Kuningan, Kamis (14/01/2021).

Giat Test Rapid antigen ini dalam rangka memastikan lingkungan Lapas steril dari penyebaran Covid-19. Sementara itu, Petugas tenaga kesehatan dalam giat ini dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD). Petugas ‘nakes’ mengambil sampel lendir petugas yang di lakukan secara bergantian, antrian sesuai dengan Protokol kesehatan dan hasilnya negatif.

“Dari 81 (delapan puluh satu) orang petugas dan 30 (tiga puluh) orang Warga Binaan alhamdulillah semuanya menunjukkan hasil negatif (Non-Reaktif).” Ujar Kalapas Kuningan, Gumilar Budirahayu.

Akhir-akhir ini, rapid test antigen lebih banyak dicari karena dipakai sebagai syarat perjalanan. Jenis tes ini menggunakan sampel lendir pernapasan yang diambil dengan teknik swab mirip pada tes PCR (Polymeras Chain reaction). Perbedaan Rapid Antigen dan Rapid Biasa salah satunya busa dilihat dari cara kerjanya. Selain itu kelebihan dan kekurangannya dari keduanya menjadi pervbedaan Rapid antigen dan Rapid biasa atau rapid test antibodi.

Angka penularan Covid-19 menurut Gumilar, bisa dicegah kalau kita bisa disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes) seperti memakai masker saat keluar, rajin cuci tangan/ menggunakan hand sanitizer, physcal distancing dan tetap dirumah jika tidak ada kepentingan mendesak. Tidak bosan saya terus mengingatkan kepada seluruh petugas maupun Warga Binaan agar senantiasa tetap mentaati protokol kesehatan baik diluar Lapas maupun didalam Lapas. Ke depannya Lapas Kelas IIA Kuningan siap mendukung program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah (H WAWAN JR)