81 Kasus Kebakaran di Kuningan Kerugian Rp 5,3 Miliar

TAK kurang dari 81 peristiwa kebakaran selama tahun 2022 terjadi di kabupaten Kuningan, yang menghanguskan puluhan rumah warga, pabrik roti panglong kayu dan bangunan lainnya, dengan kerugian materil total sebesar Rp 5 382.010.000. Sedangkan jumlah asset yang berhasil diselamatkan sebesar Rp 7 miliar lebih.

Hal itu disampaikan Kepala UPT Pemadam Kebakaran Satpol Pamong Praja Kuningan, Mh. Khadafi Mufti, M.Si saat diwawancarai diruang kerjanya, Rabu (25/01/2023). Peristiwa kebakaran itu jika dibandingkan tahun sebelumnya cenderung menurun, pada tahun 2021 terjadi 97 Kasus Kebakaran di Kabupaten Kuningan, dengan kerugian materil total Rp. 5.345.000.000,-.

Penyebab kebakaran pada umumnya akibat kelalaian manusia atau pemilik rumah atau pun tempat usaha lain dan sebagainya.Kasus kebakaran paling tinggi terjadi bulan September 14 kali kebakaran dengan kerugian Ro 624 juta, pada bulan November 11 kali kebakaran kerugian total Rp 925 juta dan bulan Agustus 10 kasus kebakaran dengan kerugian Rp 536 juta, Adapun jenis kebakaran yang terjadi yaitu, ebakaran Rumah (tempat tinggal) dan Kebakaran Tempat Usaha (Rumah makan, Toko, Pabrik roti, panglong kayu dll).

“Dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran lanjut Khadafi, selama tahun 2022 pihaknya belum optimal dalam pelayanan, karena masih banyak kekurangan dalam hal sarana dan prasarana yang dimiliki,” ungkapnya.

Seperti diketahui Wilayah Administratif Kabupaten Kuningan, terdiri dari 32 Kecamatan, 15 Kelurahan, 361 Desa, Luas wilayah Daratan berpenghuni 1.114 Km2, dengan jumlah Penduduk 1, 2 Juta Jiwa.

Sementara, UPT Damkar SatPol PP Kabupaten Kuningan. Dengan rasio tenaga layanan sebanyak 27 Orang ( 1 shift regu piket sebanyak 7 orang/ hari/24 Jam), Kendaraan yang dimiliki sebanyak 7 unit, serta baru memiliki 1 pos layanan, artinya masih kekurangan 4 pos layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK). Adapun jumlah kecamatan yang belum bisa terlayani, dari 32 Kecamatan, sebanyak 12 Kecamatan, yaitu, Kecamatan Subang, Cilebak, Selajambe, Karangkancana, Ciwaru, Cibeuruem, Cibingbin, Pasawahan, dan Mandirancan,ujarnya.

Upaya mengantisifasi kendala layanan Pencegahan dan Penangulangan Kebakaran, pihak UPT Damkar Satpol PP Kuningan, membangun jejaring medsos kemitraan dengan berbagai Stakeholder terkait, Inovasi membuat Grup BALAKAR (Barisan Relawan Kebakaran Kuningan), media Whatsap yang bergabung antara lain, sejumlah Anggota DPRD, ASN Kecamatan/Kelurahan, Pamong Desa, TNI/POLRI (Babinsa/ Babinkamtibas), Media (Cetak dan elektronik), dinas teknis dan lainnya. Grup Whatsup ini untuk memudahkan dalam memberikan informasi berbagai kejadian Kebakaran Dan Non Kebakaran, pungkas Khadafi.
(H WAWAN JR)

dialogpublik.com