TAK kurang dari 49 kali bencana alam tanah longsor, banjir, dan angin ‘puyuh’ melanda 42 Desa yang tersebar di 18 Kecamatan, Kabupaten Kuningan sejak awal bulan hingga akhir Januari 2021.
Bencana alam tersebut mengakibatkan 14 titik jalan, 3 titik jembatan, 3 titik irigasi, 2 titik sarana ibadah, serta 24 titik Tebing Penahan Tanah (TPT) yang harus di perbaiki.
Hal itu disampaikan Kalaka BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana, saat diwawancarai melalui sambungan telepon genggamnya, Senin (1/02/2021).
Semua bencana yang terjadi selama satu bulan, “Alhamdulilah masih bisa teratasi walaupun di masa pandemi Covid-19”. Tim dari BPBD, Polres. Kodim 0615 Kuningan maupun UPT Damkar Satpol PP dan Aparat kompak menangani bencana yang terjadi di Kuningan, ungkap Indra Bayu yang kerap disapa Ibe ini.
Disebutkan bahwa, puluhan rumah warga yang terdampak bencana longsor dan banjir, terdata sebanyak 118 Rumah antara lain, 2 unit rumah.rusak berat, 4 rumah rusak sedan, 9 rumah rusak ringan, 40 rumah terancam, 63 rumah terendam banjir.
Sementara Itu, rumah yang mengalami rusak akibat diterjang banjir dan longsor saat ini semuanya sedang dalam proses penanganan BPBD dan intansi terkait.
Hal ini tentu dalam upaya mencari solusi terbaik bagi masyarakat Kuningan, yang terdampak pasca bencana, imbuh dia. Guna megantisifasi hal-hal yang tidak diharapkan dihimbau kepada warga masyarakat, agar lebih waspada di musim hujan ini karna banyak hal yang tidak terduga bisa terjadi, tegas dia. Seperti diketahui sebagian wilayah di Kuningan kondisi kontur tanahnya amat labil. Sehingga praktis menimbulkan longsor naupun tanah bergerak.
“Hasil survey, seluruh bencana yang terjadi di Kabupaten Kuningan 75% adalah tanah longsor.” Terkait ini, pihak BPBD telah melakukan koordinasi dengan Desa dan Kecamatan yang rawan bencana, dengan harapan bila ada kejadian bisa cepat tertangani”, pungkas dia. (H WAWAN JR)