RAWAN air bersih dimusim kemarau meresahkan warga di tiga desa wilayah Kuningan timur yaitu, Desa Sukasari dan Desa Cihanjaro Kecamatan Karangkancana, serta Dusun Calingcing Desa Cileuya Kecamatan Cimahi Kabupaten Kuningan.
Menurut keterangan Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD, Roni Hendaris, SE, MM didampingi Staf Ratlog, M. Sofyan, di Kantor BPBD Jl Sudirman, Kuningan, Kamis (01/10-2020) mengatakan, ketiga desa yang masih dipasok air bersih antara lain, Desa Cileuya, terutama di Dusun Calingcing meliputi 10 RT dengan jumlah 361 KK dan warga terdampak 1.236 jiwa .
Sedangkan di Kecamatan Karangkancana rawan air bersih terdapat di Desa Sukasari dan Desa Cihanjaro, mencakup 14 RT dengan jumlah warga terdampak 570 KK dengan 1.740 KK.
Untuk mengatasi rawan air bersih ini kedepan kata Sofyan harus dicarikan sumber mata air dari wilayah lainnya. Desa Sukasari dan Cihanjaro, sementara ini terganggu karena pasokan dari sumber air di Desa Desa Jabranti, pipa-pipanya sepanjang jalur hilang, diduga saat terjadi bencana tahun 2018 silam.
Sementara di Dusun Calingcing masih bisa dioptimalkan karena di daerah tersebut ada sumber air Cileles, namun volumenya kecil, sehingga harus membuat catchment area, atau daerah tangkapan air di sekitar mata air yang merupakan wilayah milik Perhutani tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu permana, S.STP, M.Si melalui Kasie Pencegahan dan Kesiapsiagaan Heru Hermawan, S Sos saat dikonfirmasi Kamis (01/10/2020) mengatakan, wilayah rawan air bersih pada tahun ini sebenarnya menurun bila dibanding tahun sebelumnya .
Warga yang terdampak tidak ‘didrop’ lagi air bersih, baik dari BPBD maupun instansi dan lembaga lain yang peduli. “Seperti di Desa Simpayjaya Kec Karangkancana sudah dapat penyedot air dari mata air kecamatan Cibereum”, terang dia. (H WAWAN JR)