10 Petinggi Kuningan Ikuti Vaksin Covid-19 Perdana di Puskesmas Garawangi

SEBAGAI Bentuk Dukungan dan upaya pencegahan penyebaran covid-19, sesuai kebijakan pemerintah pusat, 10 ‘Petinggi’ Kuningan melakukan Imunisasi Vaksin Covid-19 Perdana di Puskesmas Garawangi, Kamis (28/1/2021)

Ketua Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bupati Kuningan H. Acep Purnama, saat launching imunisasi vaksin perdana mengatakan, , kepada semua penyelengara layanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan dokter untuk memberikan pelayanan yang maksimal, khususnya masalah yang terindikasi covid-19 tolong untuk dilayani.

Dalam pelaksanaan imunisasi vaksin anti covid-19, Kuningan mendapatkan 7.720 Vaksin untuk dua kali penyuntikan, dengan jarak 14 hari.” ujar Acep.

Diawali oleh Wabup, Forkopimda dan Ketua DPRD dan Forkopimda ujar Acep, adalah untuk memberi contoh yang baik kepada masyarakat Kabupaten Kuningan, bahwa vaksin aman. Secara pribadi Bupati Acep siap untuk di vaksin, tetapi secara anilisis kesehatan dan usia tidak di anjurkan untuk melaksanakan vaksin.

Kepala Dinas Kesehatan Dr. Hj. Susi Lusiyanti, MM. menyampaikan bahwa, untuk Lauching Vaksinasi perdana akan di laksanakan di Puskesmas Garawangi, rencana vaksinasi perdana ini akan di lakukan secara simbolis kepada 10 orang VVIP diantaranya Wakil Bupati, Kapolres, Dandim, Kepala Pengadilan Negeri, Perwakilan MUI, Tim Penggerak PKK, Kepala Kemenag Kuningan, dan Perwakilan organisasi profesi yang ditunjuk. Vaksinasi perdana ini bertujuan untuk memberi teladan kepada masyarakat bahwa vaksin ini aman, tegas Susi.

”Penyuntikan Vaksinasi pertama kepada 10 orang VVIP ini bertujuan untuk memberi contoh kepada masyarakat bahwa vaksin aman dan masyarakat tidak takut untuk di vaksin, vaksinasi ini akan berlangsung selama 1 tahun sampai Maret 2022.” Ujar Dinas Kesehatan Dr. Hj. Susi Lusiyanti, MM.

Untuk rencana vaksinasi yang tercatat dari data Nakes dari SISDMK berjumlah 4.187 sasaran (yang sudah punya E-ticket), tahap pertama akan dilaksanakan sebanyak 3.860 sasaran, dengan begitu terdapat 327 sasaran yang belum di vaksin pada tahap pertama.

“Awalnya, sasaran didapat dari sistem satu data vaksinasi covid-19 yang akan terhubung dengan Web pedulilindungi dimana sasaran akan mendapatkan SMS Blast untuk menentukan tempat dan jam pelayanan, tapi kemudian pada pelaksanaannya terjadi banyak kendala sehingga data dikirimkan secara manual ke Dinas Kesehatan masing-masing kota/kabupaten).” , tutur Susi.

dr Susi menjelaskan Kuningan mendapat kuita 7.720 vaksin untuk dua kalu oenyuntikan dengan jarak 14 – 21 hari. Sedangkan data sasaran diperoleh dari data SISDMK, yang sudah memiliki e-ticket akan melaksanakan vaksinasi ditempat kerja masing-masing. Dan yang belum terdaftar di SISDMK untuk mengajukan secara berjenjang melalui seksi SDMK Dinkes.

Menurut dr. Susi Lusiyanti, terdapat 50 Fasilitas Pelayan Kesehatan (Fasyankes) yang terdaftar dalam PCare dan sudah tertuang dalam SK yang ditandatangani oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan terdiri dari 37 Puskesmas, 1 Klinik Polres Kuningan, 1 klinik Kodim Kuningan, 1 Klinik Swasta Mitra Husada, 2 RSUD, dan 8 Rs Swasta.

Tenaga Nakes yang sudah dilatih berjumlah 41 orang, di antaranya 37 Orang Koordinator Imunisasi Puskesmas, 2 Orang dari RSUD 45 Kuningan (Dokter dan Perawat), 2 Orang dari RSUD Linggarjati (Dokter dan Perawat). Untuk tenaga nakes yang akan dilatih sebagai Vaksinator terdapat 270 orang.

Sementara itu, Dr. Benny mengatakan bahwa, vaksin dilaksanakan dua kali, karena apabila dilakukan hanya sekali akan timbul anti body hanya 50% sampai 60%, seharusnya anti body itu timbul sampai 95% dan itu harus dilakukan vaksin sebanyak 2 kali dengan jarak waktu 14 -21 hari, ujar dia.(H WAWAN JR)